Kamis, 09 Mei 2013
Sebelum
melangkah lebih jauh, mari kita coba memahami defenisi dari kenikmatan.
Kenikmatan, satu kata yang mendasari dan
menginspirasi saya dalam penulisan artikel ini. Kenikmatan adalah suatu
perasaan, dimana kita merasa bahagia dan nyaman terhadap sesuatu tanpa bisa
dipungkiri. Semua insan pasti menyukai hal-hal yang “nikmat”. Bahkan banyak
diantaranya rela melakaukan apapun demi medapatkan kenikmatan, tanpa sadar
apakah kenikmatan itu masih bernilai positif atau negatif. Kenikmatan adalah
hal yang begitu diidam-idamkan banyak orang. Namun kadang kala menjadi bumerang
tajam yang menghancurkan, jika orang tersebut terlena. Lantas, kenikmatan
seperti apa yang dapat menghancurkan? Salah satu dari banyak kenikmatan
menjerumuskan itu adalah “Minuman Keras”
atau yang biasa disebut Miras/Minol.
Mengapa saya
menjadikan Minuman Keras sebagai salah satu “Kenikmatan” yang
menjerumuskan? Karena walaupun sebagian besar masyarakat dari kalangan tua
maupun remaja, telah mengetahui secara jelas dampak negatif yang ditimbulkan
akibat seringnya mengonsumsi miras, namun kenyataan yang terjadi, justru
bertolak belakang. Semakin hari penikmat minuman keras kian bertambah.
Atas dasar fakta itu, maka saya dapat berani mengatakan,
bahwa pengonsumsian miras merupakan “kenikmatan” yang menjerumuskan. Sebab walapun
telah mengetahui berbagai akibat yang ditimbulkan oleh miras, namun para
penikmat miras itu tetap tak kunjung sadar (atau pura-pura tidak menyadari) betapa
banyak dampak yang ditimbulkan oleh minuman keras! Hingga mereka tetap
mengonsumsinya.
Terlepas dari pertanyaan mengapa miras itu adalah kenikmatan
yang menjerumuskan, sekarang pertanyaan selanjutnya adalah, Apa saja kah akibat
yang ditimbulkan dari sebotol Minuman Keras?
Begini kawan sesame anak bangsa!
Minuman Keras merupakan minuman yang didalamnya
dominan mengandung alcohol. Hingga berefek pada tingkat kesadaran kita. Artinya, mengonsumsi miras dalam jumlah
berlebihan, akan membuat kita kehilangan kesadaran kita (mabuk). Ini BERBAHAYA kawan!
Loh? Kenapa berbahaya? Kalo cuma sebotol kan tidak sampai
membuat mabuk? Kalo hanya mencoba-coba saja kan gak papa?
Memang! Dengan sebotol atau minum seteguk saja tidak dapat
mengakibatkan seseorang mabuk, dan rasanya meminum seteguk saja tidak berbahaya.
Namun, sadarkah kalian, bahwa bahaya terbesar dari minuman keras itu, terletak
pada satu tegukan pertama? Mengapa demikian? Karena dari gelas pertama itulah,
awal dari terjerumusnya kalian pada miras. Dan akhirnya berujung pada KETERGANTUNGAN dan KETAGIHAN. Nah, kalo sudah menjadi salah satu orang yang
ketergantungan dan ketagihan pada miras, maka bersiap-siaplah untuk melihat
diri kita digerogoti oleh dampak buruk miras. Yang tidak hanya berefek pada
kesehatan jasmani, namun juga rohani.
Minuman keras memang nikmat bagi mereka yang telah
ketergantungan dan ketagihan. Namun tanpa sadar, miras merusak organ-organ
tubuh kita secara perlahan. Miras juga tidak hanya merusak fisik, namun juga
merusak pribai individu masing-masing. Bayangkan, ketika seorang mabuk ,
seseorang itu dapat dengan mudah melakukan
tindak kejahatan seperti mencuri, bahkan memperkosa.
Tak sedikit kecelakaan terjadi akibat sang supir dalam
pengaruh minuman beralkohol. Gambaran ini lalu,membuktikan bahwa pemahaman masyarakat
sangatlah minim. Masyarakat begitu
terlena dengan kenikmatan miras. Lalu tanpa sadar dampaknya akan segera muncul,
ketika penggunaannya berlebihan.
Lalu, apakah hanya diri pengonsumsi yang dirugikan? TIDAK! Tetapi
lingkungan disekitarnya pun turut merugi. Dan sayangnya para penggila miras
tidak hanya berasal dari kalangan dewasa, namun juga dari kalangan remaja
bahkan anak-anak. Ini merupakan tamparan keras untuk Indonesia, serta
pemerintah. Mengapa demikian?
Remaja merupakan generasi yang nantinya akan meneruskan
pembangunan bangsa. Remaja pun merupakan sebuah
pemetaan bagaimana gambaran Indonesia 10 sampai 20 tahun mendatang. Jika
sebagian besar remaja Indonesia adalah
penikmat miras, maka hancurlah masa depan Garuda kita. Disinilah berbagai
sosialisasi “anti miras” perlu ditingkatkan. Khususnya pada kalangan remaja.
Materi mengenai miras harus diberikan
secara dini, untuk menekan angka pengonsumsian khususnya pada remaja.
Dari sosialisasi tersebut diharapkan remaja dapat mengetahui
apa-apa saja dampak negatif dari miras, hingga mereka dapat dengan tegas
menolak untuk mengonsumsi miras. Disinilah dibutuhkan peran masyarakat dalam
melakakukan berbagai sosialisasi.
Pemerintah diharapkan tanggap dalam menyikapi bahaya minuman
keras. Sebab keselamatan para Garuda muda adalah yang terpenting. Pemerintah sebaiknya
mengharuskan adanya sosialisasi anti miras di seluruh daerah. Serta memberantas
habis tempat-tempat yang menghalalkan minuman keras. Dan manakala masyarakat
bekerja sama dengan pemerintah dalam mewaspadai
bahaya miras, maka generasi penerus perjuangan pun pasti dapat bebas dari
miras.
Diakhir artikel sederhana ini, saya ingin sekali menyampaikan
sesuatu kepada semua remaja tanah air, “Jauhilah diri anda dari seteguk miras
pun, jangan nodai kanvas impian anda hanya untuk kenikmatan sesaat, sebab
kenikmatan sejati itu ketika kita berhasil melawan nafsu untuk berbuat buruk”
Salam ANTI MIRAS!
Label:Artikel | 1 komentar
Langganan:
Postingan
(Atom)
Search
Archives
-
▼
2013
(21)
- ► Desember 2013 (2)
- ► Februari 2013 (16)
- ► Januari 2013 (1)